image image image image image image

Keren! Siswa SMAN 3 Kota Mojokerto Sabet Juara 2 LKS Akuntansi Meski Hanya Persiapan 3 Hari

Keren! Siswa SMAN 3 Kota Mojokerto Sabet Juara 2 LKS Akuntansi Meski Hanya Persiapan 3 Hari

Mojokerto – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh siswa SMAN 3 Kota Mojokerto dalam ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) bidang Akuntansi tingkat kabupaten/kota Mojokerto. Ahmad Dustin A.K, siswa kelas XI-5 SMAN 3 Kota Mojokerto, berhasil meraih juara 2 meskipun hanya menjalani pembinaan selama tiga hari sebelum perlombaan.

“Yang pasti kaget dan senang, karena hanya pembinaan tiga hari,” ujar Dustin saat diwawancarai.

Dustin membagikan pengalamannya saat lomba, di mana ia harus berjuang menghadapi tantangan besar. Malam sebelum perlombaan, ia menghafal banyak contoh soal pembukuan dan masih terus mengulang materi hingga pagi harinya. Namun, saat masuk ruang lomba, ia merasa tertekan karena melihat peserta lain tampak lebih siap.

“Saat berada di ruang lomba, peserta lain terlihat lebih siap daripada saya, jadi saya tertekan,” ungkapnya. Tantangan terberat baginya adalah penggunaan nama akun akuntansi dalam bahasa Inggris, sedangkan selama ini ia menghafalnya dalam bahasa Indonesia. “Nama-nama akun dalam bahasa Inggris tidak bisa diterjemahkan langsung dari bahasa Indonesia, jadi saya harus cepat beradaptasi,” tambahnya.

Keikutsertaan Dustin dalam lomba ini merupakan saran dari salah satu guru ekonomi di SMAN 3 Kota Mojokerto, Bu Titin Uswati, S.Pd., yang juga membina Dustin untuk teori dan praktik Excel. Namun, karena Bu Titin juga membina siswa lain untuk OSN, pihak sekolah mendatangkan pembina dari luar, yaitu Bu Nur dari Ruangguru.

Selama pembinaan, Dustin mengandalkan hafalan karena tidak ada contoh soal dari tahun sebelumnya. Hari pertama difokuskan pada teori, hari kedua untuk praktik pembukuan manual dengan Excel, dan hari ketiga untuk input data jurnal ke Accurate Online. “Jika ada contoh soal dari tahun sebelumnya, saya pasti lebih mengandalkan penalaran karena bentuk soal biasanya tidak akan jauh berbeda,” jelasnya.

Saat menghadapi soal yang menggunakan istilah dalam bahasa Inggris, Dustin mengaku hampir menyerah. “Rasanya langsung pingin pulang dan tidak yakin bisa menyelesaikan tugasnya. Saat itu saya hanya berharap supaya tidak berada di posisi ranking terbawah,” tuturnya.

Di balik kesuksesannya, dukungan terbesar datang dari ayahnya, yang selalu membantu mengoreksi kesalahan pembukuannya di rumah. “Pembinaan hanya dari jam 09.00 sampai 16.30, sisanya saya belajar sendiri di rumah. Saat itu, hanya ayah saya yang bisa membantu mengoreksi kesalahan pembukuan saya,” katanya.

Setelah kemenangan ini, Dustin berencana kembali fokus pada persiapan OSN. Mengenai kemungkinan lanjut ke tingkat provinsi, ia menyebutkan bahwa juara 1 dan 2 memiliki peluang besar untuk maju, meski masih dalam tahap pertimbangan. Jika memang lolos ke tingkat provinsi, ia akan mempersiapkan diri dengan mengerjakan kembali soal-soal transaksi dari perlombaan sebelumnya dan berusaha menyelesaikannya lebih cepat.

Untuk teman-teman yang masih ragu mengikuti lomba serupa, Dustin memberikan pesan inspiratif, “Coba aja dulu, menang kalah urusan belakang. Pengalaman lebih penting.”

Ia juga berharap agar ke depannya lomba ini bisa memberikan lebih banyak waktu pengerjaan, terutama jika formatnya sama dengan tingkat kota. “Jika waktu yang diberikan untuk mengerjakan sama dengan tingkat kota, mungkin ada sedikit harapan bisa menang, tapi setidaknya saya sudah berusaha,” pungkasnya.

Penulis : JESIKA ACHMAT

Leave a Reply